Rihlah Alexandria [ part I ]


Minggu lalu, aku ditawari paklikku rihlah ke Alexandria.
Perjalanan panjang dari Kairo ke Alexandria kami tempuh 3 jam lebih sedikit dengan mengendarai tremco (istilah Mesir untuk angkutan sejenis angkot di Indonesia). Awalnya, kami bersembilan, termasuk aku dan 3 paklikku berencana naik kereta dari daerah Ramses.

Setelah sampai di stasiun,
ternyata kereta terakhir sudah berangkat. Akhirnya, kami memutuskan untuk naik tremco. Eits, tidak ketinggalan kami berpose dulu di area stasiun yang penuh dengan arsitektur mengagumkan.

Setelah mapan di dalam tremco, masing-masing dari kami mengurus kelopak mata sendiri-sendiri.
Bagaimana tidak? Pada saat itu waktu menunjukkan pukul 1 dini hari..
Ngreengg.. srititt.. Karakter sopir Mesir yang khas dengan kecepatan rata-rata di atas 100 km/jam dan rem yang diinjak hampir tiap 10 detik membuat kami sesekali terbangun.
Sekitar jam 4 lebih sedikit kami sampai di daerah Alexandria yang bernama Mandara, 'Ashafirah..
Untuk kemudian menuju ke salah satu kawan paklik..
Pengen tau kisah kami di Pantai Alexandria, Maqam Pengarang kitab Burdah, dan Taman Muntaza?

Nantikan minggu depan.. oke? :) 
Area dalam stasiun Ramses.


Area dalam stasiun Ramses.


 miniatur bangunan stasiun.



 pintu masuk menuju ruang tunggu.


salah satu toko buku yang ada di dalam stasiun.

paklikku berpose di depan jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta.

Write a comment