Paman Sayyed dan Asam Jawa

Ialah satu dari sekian banyak perantau di ibu kota Mesir ini. Paman Sayyed, begitu kebanyakan pelanggan di komplek rumah kami memanggilnya. Bapak dua anak ini berasal dari kawasan Sha'idi, wilayah Mesir bagian bawah jika dilihat dari peta, yang berbatasan dengan Sudan, atau biasa disebut Mesir Hulu (Upper Egypt).

"Lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu, syaikh?", begitu ia menyapaku dengan gaya kebanyakan orang Mesir; memanggil sekenanya.

Hampir genap seminggu ini, Paman Sayyed kembali berjualan setelah lebih dari 3 bulan berada di kampung halaman. Ya. Selama musim dingin, ia berada di kampung.

"Ia keponakanku. Namanya Adham. Kali ini, tidak ikut ke Kairo. Sekolah.", jawabnya setelah kutanya di mana anak kecil yang biasanya ikut berkeliling bersamanya.

Ia bercerita banyak tentang Adham dan keluarga setelah aku menanyakan keberadaannya. Ponakan laki-lakinya yang masih duduk di sekolah dasar itu sering menggantikan pamannya menunggui gerobak. Aku belajar banyak dari anak laki-laki kecil itu, baik tentang kerja keras, semangat, percaya diri, maupun cara berdamai dengan keadaan.

"Iya, istri dan kedua anakku tinggal di sini.", katanya sembari membungkus beberapa pesanan.
Jika boleh kuumpamakan berlebihan, gerobak yang membawa empat tabung dengan tutup lancip menghadap langit itu adalah istri keduanya. Lebih dari setengah hari, ia dengan setia menghabiskan waktu bersamanya.

"Belajarlah setinggi-tingginya, Nak. Oiya, sekarang, kamu sudah tingkat dua ya? Benar kan?", tanyanya disertai doa untukku.

Ia berkeliling menjajakan minuman khas Mesir seperti 'erqasus (liquorice), tamr hind (asam jawa), shobeya, dan terkadang karkade (sari bunga rosela). Lebih seperti ramu-ramuan jamu gendong di Indonesia yang memiliki khasiat tersendiri, bedanya di sini kesemuanya disajikan dingin layaknya baru keluar dari kulkas. Misalnya saja 'erqasus (orang Mesir menyebutnya erasus, huruf qaf menjadi hamzah) berkhasiat mengobati maag, melancarkan pencernaan, dan membantu terapi pengidap TBC. Beda lagi dengan karkade yang cocok bagi pengidap darah tinggi.

Kesukaanku segelas sari asam jawa (tamarind) segar dan melihatnya tersenyum penuh harapan meski hidup di ganasnya ibu kota.

Bagaimana dengan kalian? Ingin mencobanya barang segelas?[]
captured by me.

Write a comment