Suguk & Anduk [kuliner]

Kurang lengkap rasanya jika belum menikmati kuliner Kairo ini; Suguk dan Anduk (jeroan kambing mirip handuk).

Makanan ini bukanlah makanan yang tergolong mewah. Masyarakat Mesir menengah ke bawah biasanya berjubel untuk mendapatkan satu-dua porsi.

Suguk (pelafalan 'jim' lahjah Mesir; Sujuk) berasal dari Turki dan sudah diadopsi oleh berbagai negara dengan sebutan yang tak jauh berbeda. Tercatat di antaranya: Bulgaria, Russia, Armenia, Kazakhtan, Albania, Serbia, Yunani, dan tentunya Jazirah Arab. Kesemuanya menggunakan istilah yang tak jauh beda dari pelafalan 'Sucuk' dalam bahasa Turki.

Sujuk mirip sosis. Ia terbuat dari usus halus yang diisi dengan nasi, sayuan, sebagian kecil daging, dan banyak macam lainnya. Disajikan setelah digoreng hingga berwarna semu-oranye.

Sujuk paling pas disandingkan dengan 'jeroan anduk' dan kibdah (hati goreng). Di sampingnya sepiring kecil 'salathah' (istilah sini untuk menyebut 'salad'; seperti dalam foto).

Satu paket itu dimakan dengan beberapa lembar 'isy (roti gandum seperti yang tampak dalam foto). Sementara pembeli asyik makan di tepi gerobak ini, suara mobil dan asap knalpot ikut menghiasi jalanan Darrasah.


Di jalan raya Darrasah, sopir-sopir melirik dan sesekali menuding sambil tertawa, aku dan Adhi Maftuhin acuh saja.

Rasa gurih itu dari anduk, kibdah, suguk, atau tangan penjual yang habis ngupil, kami tidak tahu. Yang jelas, air dingin Si Penjual yang ditampung dalam gentong mirip tong sampah itu menutup kenikmatan luar biasa.

Oiya, seporsi kuliner khas jalanan Kairo ini bisa dibeli sesuai permintaan. Dengan 5 Pounds cukup untuk dosis perut Asia yang lapar.

Teman-teman penasaran? Atau ingin mencoba yang lebih ekstrem? Jika iya, datang ke Pasar Attaba bagian daging.. dan jangan lupa ajak sahaya. Dijamin lebih ekstrem 'gurih'-nya.. Belum lagi lalat-lalat pasar yang memberi kecupan mesra tiap pelanggan.. Gurrrriiihhhhhh :D

Write a comment