Sinema Kawakib

AL-KAWAKIB
Sinema al-Kawakib; "Galaksi-seni yang kini jadi gudang-terkunci", kawasan Darrasa, Kairo.
#alkawakibcinema

• • •
SENI QAFIYAH
Salah satu awal-mula sinema di Mesir ialah Kawakib ini. Dibuka pada sekitar tahun 50-an, sinema ini menjadi satu-satunya tempat hiburan rakyat pada saat itu.

Kala itu, tiket di sini seharga mulai dari 1 Malim/Milliem (seper-seribu pound) dan mencapai 25 Qersh/Piastre (seperempat pound) di tahun-tahun akhir sebelum gulung-tikar di tahun 80-an.

Tidak ada catatan pasti tentang sinema ini. Budayawan Mesir (alm.) Gamal al-Ghitani berkata demikian; tidak ada yang tahu pasti. Yang ia tahu pasti adalah kisah Naguib Mahfouz, sosok guru dan orang yang berpengaruh baginya, adalah seorang jawara adu pantun; kesenian khas Mesir semacam seni balas-pantun bernama Seni Qafiyah, —bukan qafiyah sebagai ilmu yg sering dipelajari bebarengan dengan Arudl. Kesenian ini sudah punah, begitu kata al-Ghitani.

Berbalas-rima kala itu ada di sinema ini. Alkisah, tatkala sebuah film (rata-rata sehari diputar 3 judul; diputar ulang pada malam) dianggap jelek atau mempunyai alur yg membosankan, para penonton akan gaduh. Satu di antara mereka berteriak menuntut dipercepat atau segera diakhiri.

Di antara gaduh ini, sembari film tetap berputar normal, tampillah ajang "adu-pantun". Sang Jawara konon tak memiliki lawan yg seimbang kecuali satu nama; Ammo Ibrahim, seorang pedagang buku keliling Khan Khalili. Adu-pantun khas Mesir ini agak berbeda; selain jelas tema yg dibawa dalam hal ini kritik film, materi yang disampaikan pun cenderung berisi humor. Gelombang gelak tawa hadirin inilah yang menjadi ekspresi kritik film di tengah remang-remangnya ruangan sinema.

Sayang, seni Qafiyah ini sudah tak lagi hidup. Hanya tersisa istilah saja. Jika kita berbincang serius dengan orang Mesir, mereka sesekali akan berkata "bila qafiyah!" di akhir kalimat, kurang lebih maksudnya; ini serius bukan guyonan atau lelucon.

#kawakib #darrasah #cairo #egypt #masisir #kupretistducaire

Write a comment